HANYA ISLAM YANG DIRIDHOI SANG PENCIPTA


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Allah `azza wa jalla berfirman,

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الإِسْلاَم

“Sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah hanyalah Islam.” [Ali Imron: 19]

BEBERAPA PELAJARAN

Pertama: Penegasan Bahwa Agama yang Benar dan Diridhoi Sang Pencipta Hanyalah Islam

Ayat yang mulia ini menegaskan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan diridhoi oleh Allah subhanahu wa ta’ala, Sang Pencipta; karena:

Baca pos ini lebih lanjut

PERAYAAN HARI ASYURA SYI’AH, KESEDIHAN PALSU PARA PENDUSTA


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Setiap hari Asyuro tanggal 10 Muharram, kaum Syi’ah merayakan hari kesedihan dan ratapan atas kematian Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu’anhuma, padahal merekalah penyebab kematian beliau.

Baca pos ini lebih lanjut

Menukil Kebenaran Dari Selain Ahlussunnah


Menukil Kebenaran Dari Selain Ahlussunnah

Copas (copy-paste) artikel atau link (dari blog lain) dalam dunia bloging sudah merupakan hal yang lumrah dan merupakan salah satu cara para bloger untuk mengisi content blog mereka. Dan sudah diketahui bersama bahwa ketika sebuah blog menukil artikel atau link dari blog lain, maka itu sama sekali tidak menunjukkan kalau kedua blog tersebut mempunyai koneksi atau hubungan atau kerjasama yang lebih khusus. Dan ini insya Allah yang dipahami oleh para bloger dan para pembaca blog. Hal itu karena terkadang seorang bloger menukil artikel dari blog lain dikarenakan dia setuju dengan isi artikel tersebut dan dia tidak bisa menulis sendiri atau dia tidak mempunyai referensi yang lengkap sebagaimana artikel yang akan dia nukil tersebut. Karenanya kita tidak bisa memastikan dua blog atau lebih itu mempunyai hubungan ‘khusus’ hanya berdasarkan salah satunya menukil artikel atau link dari blog yang lainnya. Baca pos ini lebih lanjut

Dengan Apa Khilafah Islamiyyah bisa Terwujud?


Daulah Islamiyyah, atau yang terkadang diistilahkan dengan Khilafah Islamiyyah, yang ditegakkan padanya tauhid dan peribadahan kepada Allah ‘Azza wa Jalla semata, dihidupkan padanya Sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta diaplikasikannya seluruh syi’ar dan hukum Islam, adalah dambaan bagi setiap muslim yang beriman kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan hari akhir. Namun sebuah pertanyaan besar yang harus diajukan dalam kondisi ini adalah: Bagaimana dan dengan apa Daulah Islamiyyah tersebut bisa ada dan bersemi di bumi Allah ‘Azza wa Jalla ini? Baca pos ini lebih lanjut

Karakteristik Pengikut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah


Oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd

 

Karakteristik Pengikut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.

[1] Hanya bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka senantiasa menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber pengambilan, baik dalam ibadah, akidah, mu’amalah, sikap maupun akhlak. Setiap yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah mereka menerima dan menetapkannya. Sebaliknya, setiap yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah mereka menolaknya, tak peduli siapa pun yang berpendapat dengannya.

[2] Menyerah kepada nash-nash syara’, serta memahaminya sesuai dengan pemahaman As-Salafus Shalih. Mereka menyerah kepada nash-nash syara, baik mereka memahami hikmahnya maupun tidak. Mereka tidak menghakimi nash-nash tersebut dengan akal mereka, tetapi mereka menghakimi akal mereka dengan nash-nash syara’. Baca pos ini lebih lanjut

As-Salafiyah, Firqotun Najiyah Dan Thaifatul Manshurah


LIMADZA IKHTARTU AL-MANHAJ AS-SALAFY [MENGAPA MEMILIH MANHAJ SALAF

Studi Kritis Solusi Problematika Umat]

Oleh :Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilaaly

Bagian Terakhir dari Tujuh Tulisan [7/7]

4. Ahlus Sunnah wal Jama’ah

Pembicaraan tentang hal ini ditinjau dari beberapa sisi :

Kedua : Ahlus Sunnah wal Jama’ah Adalah Al-Firqatun Najiyah Dan Ath-Thaifah Al-manshurah Serta Ahlil Hadits.

Berkata Syaikhhul Islam dalam Majmu’ Fatawa 3/129 : Amma ba’du, inilah aqidah Al-Firqatun Najiyah Al-Manshurah sampai tegaknya hari kiamat Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dan berkata dalam tempat yang lain 3/159 : Dan jalan mereka adalah agama Islam yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus dengannya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkahabarkan bahwa : Umatnya akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya di nereka kecuali satu yaitu Al-Jama’ah dan dalam hadits yang lain beliau bersabda : mereka adalah yang berada seperti yang aku dan para sahabatku ada sekarang, maka jadilah orang-orang yang berpegang teguh kepada Islam yang murni dan bersih dari campuran adalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah ada pada mereka orang-orang Shiddiq, syuhada dan orang-orang shalih dan dari mereka-mereka ini terdapat para tokoh-tokoh Ulama dan pelita umat yang memiliki kebesaran dan keutamaan yang terkenal serta ada pada mereka Al-Abdaal yaitu para imam yang telah disepakati kaum muslimin dalam petunjuk dan ilmu mereka. Merekalah Ath-Thaifah Al-Manshurah yang diceritakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Artinya : ” Senantiasa ada dari umatku sekelomok orang yang menegakkan kebenaran tidak merugikannya orang yang menghina sampai datangnya hari kiamat” Baca pos ini lebih lanjut

As-Salafiyah, Firqotun Najiyah Dan Thaifatul Manshurah


LIMADZA IKHTARTU AL-MANHAJ AS-SALAFY

[MENGAPA MEMILIH MANHAJ SALAF, Studi Kritis Solusi Problematika Umat]

Oleh : Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilaaly

Bagian Keenam dari Tujuh Tulisan [6/7]

 

Ketiga

Peringatan Dan Catatan Penting

Jika ditanya : Mengapa mereka tidak menisbatkan diri kepada Al-Qur’an, sehingga dikatakan Ahlul Qur’an ?

Jawabannya : Belumkah kamu mendengar perkataan Al-Alamah Abul Qaasim Habatullah bin Al-Hasan Al-Laalika’iy yang wafat tahun 418H dalam kitabnya Syarh Ushul I’tiqad Ahlus Sunnah wal Jama’ah 1/23 – 25 : Kemudian siapa saja yang berkeyakinan dengan satu madzhab tertentu maka dia akan menisbatkannya kepada pencetus madzhab yang mencetuskannya dan akan bersandar kepada pendapatnya kecuali Ahlul Hadits karena pencetusnya adalah Rasulullah, sehingga mereka menisbatkan diri kepadanya, bersandar kepada ilmunya, mengambil dalil dengannya, mengembalikan permasalahan kepadanya, mencontoh pendapatnya dan mereka bangga dengan hal itu serta memerangi musuh-musuh sunnah yang mendekatinya. Maka siapakah yang dapat menyamai mereka dalam gelar yang terhormat ini dan mengalahkan mereka dalam kebanggaan dan ketinggian nama ini ? Karena nama mereka diambil dari makna-makna Al-Kitab dan As-Sunnah yang mencakup keduanya, karena merekalah yang mewujudkannya atau karena keistimewaan mereka dengan mengambilnya, mereka berada dalam penisbatan mereka ini diantara sebutan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam kitab-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman. Artinya : ” Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik” [Az-Zumar : 23] Baca pos ini lebih lanjut

As-Salafiyah, Firqotun Najiyah Dan Thaifatul Manshurah


LIMADZA IKHTARTU AL-MANHAJ AS-SALAFY
[MENGAPA MEMILIH MANHAJ SALAF
Studi Kritis Solusi Problematika Umat]
Oleh Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilaaly
Bagian Kelima dari Tujuh Tulisan [5/7]

3. Ahli Hadits
Pembahasan “Ahli Hadits” dilihat dari beberapa sisi :
Pertama.
Kesepakatan ahlil ilmu dan iman dalam menafsirkan Al-Firqayun Najiyah dan Ath-Thoifah Al-Masnhurah dengan Ahlil Hadits.
Ketahuilah wahai pencari kebenaran, sesungguhnya para Ulama telah bersepakat pendapat bahwa Ahlil Hadits adalah Ath-Thoifah Al-Manshurah dan Al-Firqatun Najiyah Baca pos ini lebih lanjut

As-Salafiyah, Firqotun Najiyah Dan Thaifatul Manshurah


LIMADZA IKHTARTU AL-MANHAJ AS-SALAFY [MENGAPA MEMILIH MANHAJ SALAF

Studi Kritis Solusi Problematika Umat]

Oleh Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilaaly

Bagian Keempat dari Tujuh Tulisan [4/7]

2. Al-Ghuraba’

Pembahasan tentang Al-Ghuraba dapat dijabarkan dari beberapa sisi :

Pertama

Hadts-hadits yang menerangkan keterasingan Islam.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda.

“Artinya : Sesungguhnya Islam dimulai dengan keterasingan dan akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka beruntunglah orang-orang yang asing (Al-Ghuraba)” [Diriwayatkan oleh Muslim 2/175-176 -An-Nawawiy] Baca pos ini lebih lanjut

As-Salafiyah, Firqotun Najiyah Dan Thaifatul Manshurah


 LIMADZA IKHTARTU AL-MANHAJ AS-SALAFY [MENGAPA MEMILIH MANHAJ SALAF

Studi Kritis Solusi Problematika Umat]

Oleh : Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilaaly

Bagian Ketiga dari Tujuh Tulisan [3/7]

Tidak diragukan lagi, Ath-Thoifah Al-Manshuraah inilah yang berada di atas pemahaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya karena dia berada di atas kebenaran, sedangkan kebenaran adalah apa yang telah ada diatasnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, maka siapa saja yang tetap teguh (komitmen) di atas apa yang ada padanya Al-Jama’ah sebelum terjadi perpecahan, walaupun sendirian, maka dia adalahj Al-Jama’ah.

Dengan demikian jelaslah sudah ciri khas (syiar) manhaj Firqatun Najiyah dan Ath-Thoifah Al-Manshurah yaitu : Al-Kitab dan As-Sunnah dengan pemahaman Salaf umat ini yaitu Muhammad dan orang -orang yang bersamanya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat dan berdakwah kepada persatuan umat diatas pemahaman ini, karena dia merupakan solusi yang tepat untuk mengembalikan kejayaan umat ini yang telah hilang dan mewujudkan cita-cita harapan mereka yang telah diikrarkan. Karena dia adalah agama yang dibangun diatas fitrah, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyampaikan perintahNya. Baca pos ini lebih lanjut